penyesuaian diri
Penyesuaian diri adalah proses bagaimana kita menempatkan diri kita secara baik, tepat, dan benar dalam keadaan tertentu sebagai langkah untuk memulai dan berinteraksi dengan orang lain.
2.Konsep penyesuaian diri
a. Aktualisasi diri, konsep ini
menyesuaikan kebutuhan individu dengan dorongan-dorongan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti menjalin sebuah pertemanan dan menjalin sebuah
keintiman dengan lawan jenis.
b. Perkembangan diri,disini
individu dituntut untuk memiliki kemampuan lebih, baik dalam kemampuan
bersosialisasi maupun kemampuan keterbukaan diri agar dapat melakukan
penyesuaian diri dengan kelompoknya.
3.Pertumbuhan personal
3.Pertumbuhan personal
a.peranan pertumbuhan dan
penyesuaian diri. Peran ini amatlah
penting karena yang dapat membantu kita untuk menyesuaikan diri dengan orang
lain dan lingkungan adalah diri kita sendiri. Orang-orang diluar diri kita
hanyalah motivator.
b.variasai dalam pertumbuhan
c.variasi dalam pertumbuhan.
Variasinya terbagi 2,primer dan sekunder. Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan
yang tampak dari luar seperti pertumbuhan pada tinggi badan, pertumbuhan pada
gigi dan pertumbuhan pada rambut.
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang tak tampak dari luar dan berasal
dari dalam diri. Seperti pertumbuhan mental,pertumbuhan kedewasaa, dan
pertumbuhan pola pikir.
d.fenomenologi pertumbuhan
Stress
Apa itu
stress? Efek-efek dari stress “general adaption syndrom” menurut Hans Seiye.
Stress adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi
maupun mental, Menurut Selye (Bell, 1996) stress diawali dengan reaksi waspada
(alarm reaction) terhadap adanya ancaman, yang ditandai oleh proses tubuh
secara otomatis, seperti: meningkatnya denyut jantung, yang kemudian diikuti
dengan reaksi penolakan terhadap stressor dan akan mencapai tahap kehabisan
tenaga (exhaustion) jika individu merasa tidak mampu untuk terus bertahan.
Faktor-faktor
individual dan sosial yang jadi penyebab stress.
Faktor
individual yang dapat menyebabkan stress diantaranya, beban yang ditimbulkan
dari tuntutan tugas atau pekerjaan, hubungan yang kurang baik antara individu
dengan keluarga dan sahabat,dan kurangnya kemampuan untuk mengendalikan dan
mengelola emosi yang berlebih. Faktor sosial contohnya, lingkungan sekitar seperti
lingkungan rumah atau lingkungan bermain yang kondisinya tidak membuat kita
berkembang, dan lingkungan yang kurang bertoleransi dalam hal-hal yang kita
lakukan.
Tipe-tipe
stress psikologi.
A,
Tekanan, tekanan dapat menimbulkan stress apabila kita dituntut untuk
menghasilkan dalam jangka waktu tertentu sehingga banyak menguras tenaga dan
pikiran kita,
B
.Frutasi, Frustasi dapat membuat kita stress apabila sebuah problematika
tampak tidak memiliki peluang untuk diselesaikan
C,
Konflik, stress dapat terjadi karena konflik karena adanya pertentangan
antara 1 hal dengan 1 hal yang lain yang memiliki pangkat dan derajat yang sama
untuk memenuhi hal yang kita inginkan.
D. Kecemasan, stress dapat timbul
dari kecemasan karena cemas adalah kondisi dimana kita membayangkan sesuatu
yang tidak nyaman akan terjadi pada kita, sehingga apabila kecemasan ini
terlalu tinggi dapat mengakibatkan stress.
Symptom-reducing
responses terhadap stress,mekanisme pertahanan diri dan strategi copying untuk
mengatasi stress minor.
Terdapat beberapa faktor-faktor yang
mempengaruhi coping stress. Reaksi terhadap stres bervariasi antara individu
yang satu dengan individu yang lainnya, dan dari waktu ke waktu pada orang yang
sama. Perbedaan ini disebabkan oleh faktor psikologis dan sosial yang tampaknya
dapat merubah dampak stressor bagi individu. Mencari ketenangan spiritual yang
diperoleh dari teman, orang tua atau pemuka agama. Strategi ini dapat ditempuh
dengan perilaku seperti berdoa. Berdoa diyakini dapat membuat individu mampu
menghadapi berbagai situasi yang penuh tekanan.
Pendekatan
problem solving terhadap stress,bagaimana meningkatkan toleransi stress.
Ada beberapa cara untuk meningkatkan
toleransi stress dan mengurangi dampak stress. Salah satunya. Tidur dan beristirahat yang cukup, Berpikir Positif, Konsumsi makanan dan buah-buahan yang sehat,
Tertawa, Olahraga, Berwisata dan Rekreasi
Sumber: elearning.gunadarma.ac.id
http://www.psychologymania.com/2012/05/pengertian-stress.html
http://www.psychologymania.com/2012/12/strategi-coping-stress.html
http://www.psychologymania.com/2012/05/cara-mengatasi-stress.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar