Rabu, 01 Februari 2012

Biarkan anak ku tertawa, sebelum tau ibunya sudah tiada

suatu petang ketika orang2 sedang sibuk berebut waktu untuk segera pulang kerumah masing2 setelah melakukan rutinitas pekerjaannya, di sebuah halte busway terlihat seorang bapak dengan 3 anaknya yang masih kecil2.Mereka sedang menunggu datangnya busway yang sebentar lagi akan membawa mereka pulang.

ketiga anak itu berusia sekitar 8,5 dan 3 tahun.Anak terkecil bagaikan seorang putri,ia begitu cantik dalam dekapan sang bapak.sedangkan kedua anak lainya yang putra sedang asyik bermain2 kesana kemari.itu lah ciri anak seantero dunia.

tibalah saatnya busway ditunggu datang.para penumpang pun seperti robot yang diperintahkan sama bergegas menuju pintu masuk busway,termasuk sang bapak dan ke3 anaknya.kemudian keluarga itu dapat duduk di kursi busway yang disusun seperti kereta api listril(KRL).lalu ke2 anak laki2nya beranjak dari kursinya dan bermain petak umpet di sela2 tubuh orang dewasa yang sebagian besar mengisi ruang busway itu.mereka sambil berteriak girang.

terlihat beberapa penumpang yang wajahnya menjadi begitu muram.mereka merasa tidak nyaman dengan kegaduhan itu.hingga akhirnya ada seorang penumpang pria yang ketus menyatakan protesnya ke sang bapak,"pak,tolong anaknya di atur ya,disi kan penumpang juga ingin tenang,sudah capek kerja,eh pulang kok masih aja ada yang ganggu!!".lalu sang bapak sambil menggendong putrinya pun menjawabnya dengan senyum,"maaf ya mas?ibu mereka baru saja meninggal sore ini di rumah sakit,dam saya belummengatakan hal ini ke mereka.nanti begitu sampai rumah saya akan mengatakannya,biarlah mereka merasakan kegembiraan yang menjadi hak mereka,karna saya merasa mereka akan banyak kehilangan kegembiraan setelah tahu bahwa ibu yang biasa mengasuh mereka dan menyayangi mereka setiap saat sudah tidak bersama mereka lagi selamanya,,mas tidak keberatan kah,kalau mereka bermain sebentar saja di bus ini?".

mendengar apa yg dibicarakan sang bapak,sebagian penumpang yang mendengarnya lalu terdiam dan merenung,termasuk sang peria yang baru saja memperotes sang bapak dengan ketus,tiba2 mereka teringat akan kasih sayang dan kesalahan2 yang pernah mereka perbuat kepada ibunya.
diam2 diantara mereka ada yang menggambil handphone di saku celananya,lalu jari jempolnya membuat bari kalimat "ibu apakabar?besok pagi saya mau pulang menjenguk ibu.maafkan segala salah saya,ibu"
kemudian dia mengirimkan sms itu ke nomor ibunya,dan berharap ia masih diberi kesempatan untuk berjumpa dengan ibunya besok..


Sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6528445

siapakah Tuhan itu? Tuhan itu adalah seorang "pemulung"

Di sebuah sekolah negeri, seorang guru bertanya pada muridnya, "Siapakah Tuhan itu ?"

Pertanyaan pertama ditujukan pd muridnya yg bernama Mahfud, lalu Mahfud menjawab bahwa Tuhan itu adalah hakim yang mengadili orang jahat karena bapaknya Mahfud seorang hakim.
...
Lalu guru bertanya kepada Boyke, siapakah Tuhan? Jawab Boyke, Tuhan adalah dokter yang bisa menyembuhkan segala penyakit..., karena bapaknya Boyke adalah seorang dokter.

Selanjutnya guru bertanya kepada Anthoni, siapa Tuhan? Anthoni berkata bahwa Tuhan adalah yang bisa memberikan segalanya ketika kita meminta kepadaNYA. Bapaknya Anthoni adalah konglomerat yang selalu menuruti keinginan anaknya.

Semua anak ditanya dan jawabnya adalah perspektif mereka terhadap pekerjaan bapaknya di dunia.

Tibalah giliran Ujang yang ditanya oleh guru. Guru tahu bahwa Ujang tidak semapan teman-temannya yang hidupnya berkecukupan. Kepala Ujang menunduk kebawah, tidak berani menatap gurunya.

Sang guru lalu bertanya pada Ujang, siapakah Tuhan itu? Dengan suara pelan Ujang menjawab bahwa Tuhan itu adalah seorang "pemulung".

Kelas menjadi ricuh & ribut dengan jawaban Ujang, bagaimana bisa Tuhan itu seperti "pemulung". Lalu guru pun bertanya, kenapa Ujang bilang kalau Tuhan itu "pemulung"?

Lalu Ujang menjawab dengan menengadahkan mukanya, Ujang berkata bahwa seorang pemulung mengambil barang-barang yang tidak berguna & mengumpulkannya, membersihkannya sehingga menjadi berguna. Bapak saya juga memungut saya dari jalanan & membawa pulang saya kerumahnya, saya diasuhnya, disekolahkan, dididiknya agar menjadi berguna. Jika bapak saya tidak mengambil saya, entah jadi apakah nasib saya sekarang dijalan. Demikianlah Tuhan menjadi seperti seorang "pemulung" yang mengambil yang tidak berguna menjadi berguna. Semua kelas terdiam dan tanpa terasa sang guru meneteskan airmata.

Lalu dipeluknya Ujang dengan erat sambil menangis terharu.

Mari kita bersama2 merenungkan kebaikan Tuhan dlm hidup kita. Tuhan sungguh BAIK ....

Sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=12638087